Menurut Arens (2006), audit manajemen adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi serta efektivitas prosedur serta metode tersebut. Jadi dalam audit manajemen juga dilakukan evaluasi kinerja. Audit manajemen dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis typical deficiencies yang menyebabkan tidak memadainya kinerja perusahaan. Setelah itu, berdasarkan pertimbangan profesionalnya, auditor dapat memberikan
Home » Jurnal Akuntansi dan Keuangan » Six Sigma, Balance Scorecard, Dan Kaitannya Dengan Audit Manajemen
Six Sigma, Balance Scorecard, Dan Kaitannya Dengan Audit Manajemen
Diposkan oleh Unknown
ABSTRACT
Performance measurement is important factor for enterprises. Performance measurement can be used to evaluate enterprises effectiveness and to arrange reward sysem. There are many tools for performance measurement such as Six Sigma and Balance Scorecard. This paper discuss how Six Sigma and Balance Scorecard are used in performance measurement and relation between management audit and Six Sigma and Balance Scorecard. Six Sigma and Balance Scorecard are used in performance measurement by DMAIC methode
(define, measure, analyze, improvement, control). Management auditor can use Six Sigma to evaluate management performance. BSC can be used by auditor management to balance financial performance measurement as lag factor and other nonfinancial performance measurement as lead factor, such as customer, internal bussines process, and learning & growth perspektif (BSC-First Generation). But in BSC-third Generation, the relationship between management audit with BSC is if we want to design Enterprise BSC, we must do audit management first.
Keywords: performance measurement, Six Sigma, Balance Scorecard, audit managementI. PENDAHULUAN
Di era globalisasi tingkat persaingan semakin ketat, setiap perusahaan semakin dihadapkan pada kelangkaan dalam pengadaan, penguasan, dan pemilikan sumber-sumber daya sehingga tidak ada alasan untuk membenarkan terjadinya inefisiensi (Siagian, 1999: 20). Disamping itu, pimpinan perusahaan perlu mengevaluasi fungsi-fungsi dalam organisasi untuk menentukan apakah perusahaan sudah mencapai tujuan organisasi secara efisien dan untuk mengenali tanda-tanda bahaya (Hamilton, 1986: 13). Oleh karena itu organisasi perlu melakukan evaluasi/pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk menilai keberhasilan organisasi dan dapat digunakan untuk menyusun sistem imbalan dalam
perusahaan.Menurut Arens (2006), audit manajemen adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi serta efektivitas prosedur serta metode tersebut. Jadi dalam audit manajemen juga dilakukan evaluasi kinerja. Audit manajemen dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis typical deficiencies yang menyebabkan tidak memadainya kinerja perusahaan. Setelah itu, berdasarkan pertimbangan profesionalnya, auditor dapat memberikan
rekomendasi untuk mengatasi penyebab deficiencies ini sehingga memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja organisasi tersebut. Diamping itu, ada beberapa tools yang bisa digunakan dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kinerja, diantaranya Six Sigma dan Balance Scorecard. Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah maka dapat dirumuskan bahwa tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengukuran kinerja dengan pendekatan Six Sigma, pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard, dan keterkaitan audit manajemen dengan Six Sigma dan Balance Scorecard. Manfaat penulisan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana pengukuran kinerja dengan pendekatan Six Sigma, pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard, dan keterkaitan audit manajemen dengan Six Sigma dan Balance Scorecard.
download jurnal